———–
Di pagi yang dingin
Kudengar suara azan
Terpanggil diriku
Bersujud kepada-Nya
Berdoa
Meminta
Mohon keridhaan-Nya
Di pagi yang dingin
Kudengar suara azan
Terpanggil diriku
Bersujud kepada-Nya
Ilahi
Rahmat-Mu
Dan esok ku kan pergi
(By: Obeng)
———-
Obeng…
Ia adalah seseorang yang namanya sudah melekat kuat dalam ingatanku dari sejak tahun 1986, tahun di mana namanya itu disebut untuk pertama kali, hingga sekarang ini.
Ia adalah seseorang yang aku sendiri tak pernah mengetahui nama aslinya, tak pernah melihat wajahnya, juga tak pernah bertemu dengannya.
Ia, kuyakini, adalah orang yang sangat baik. Telah lama aku ingin bertemu dengannya untuk suatu maksud, namun aku tak tahu di mana ia berada dan ke mana aku harus mencarinya.
Dan…
Allah swt., ternyata, memang, tak mengizinkan terjadinya pertemuan antara aku dengan Obeng di kehidupan saat ini.
Maka…
Siapapun dan bagaimanapun Obeng adanya, semoga Allah swt. melimpahkan sederas-derasnya ampunan kepada dia, menerima keimanan, keislaman, dan amal baktinya, lalu menghimpun ruhnya bersama hamba-hamba-Nya yang saleh.
Allāhummaghfir lahū, warhamhū, wa anta khairur rāhimīn.
Al-Fātihah…
———-
Terimakasih untuk sahabatku yang telah menelusuri informasi tentang diri Obeng (yang kemudian diketahui bernama asli Ahmad Zubair Murikh) dan mendapati bahwa dirinya, ternyata, telah wafat. Keinginan lamaku untuk bertemu dengannya, kini, telah terjawab.
———–