Nabi Ibrahim as. (2)

ARAM

Aram Bin Sam, secara umum, menurunkan dua kabilah besar, yaitu Kabilah ‘Ad (Bin Aush Bin Aram Bin Sam Bin Nuh) dan Kabilah Tsamud (Bin Jatsir Bin Aram Bin Sam Bin Nuh). Kabilah ‘Ad bermukim di wilayah sebelah barat daya semenanjung Jazirah Arab, sedangkan Kabilah Tsamud bermukim di wilayah barat lautnya. Allah swt. pernah mengutus Nabi Hud as. ke Kabilah Ad dan Nabi Saleh as. ke Kabilah Tsamud.

Dalam Dirāsāt Fi Tārikh asy-Syarqī al-Adnā al-Qadīm,” (Juz 8, hal. 552), Bayumi Mahran menguraikan bahwa, selain dua kabilah besar itu, keturunan-keturunan Aran lainnya menyebar di wilayah utara Irak dan gurun Syam. Mereka membentuk daulah-daulah kecil yang masing-masing berdiri sendiri dan menyebar di tiga wilayah utama, yaitu:

  1. Daulah-daulah di sekitar hulu sungai Efrat, yaitu:
    1. Daulah Bait Adini
    2. Daulah Bait Bukhyati, dan;
    3. Daulah Fadan Aram, dengan Haran sebagai ibukotanya.
  2. Daulah-daulah di wilayah Suriah, yaitu:
    1. Daulah Jurjum, dengan Marasy sebagai ibukotanya;
    2. Daulah Yakhan, dengan Arbada sebagai ibukotanya;
    3. Daulah Yamkhudz, dengan Halab sebagai ibukotanya;
    4. Daulah Humat dan Hamsh;
    5. Daulah Aram Damsyiq dengan Damsyiq sebagai ibukotanya, dan
    6. Daulah Shubah dengan Shubah di selatan Zahlah sebagai ibukotanya.
  3. Daulah-daulah di wilayah timur Yordan, yaitu:
    1. Daulah Bait Rahuf;
    2. Daulah Jasyur;
    3. Keemiran Thaub

Daulah Fadan Aram berdiri sekitar tahun 2300 SM. Ia adalah daulah pertama yang didirikan oleh keturunan-keturunan Aram. Daulah ini berpusat di Haran, kota di mana leluhur-leluhur Ibrahim as. berasal sebelum mereka bermigrasi ke Ur di selatan Irak. Wilayah Fadan Aram meliputi daerah di utara Sungai Efrat dan sebagian wilayah Suriah hingga ke Sungai Khabur. Karena itu, Fadan Aram sering disebut sebagai Aram Nahrain atau Aram Dua Sungai.

Kota Haran, pusat kekuasaan Fadan Aram, berada di hulu Sungai Balij (Blege), tepatnya di 60 kilometer sebelah utara pertemuan sungai ini dengan sungai Efrat. Haran adalah kota perniagaan penting di jalur perlintasan para kafilah dagang dari Niniwe, Asur, dan babel menuju Damaskus dan Halab. Para penduduk kota Haran adalah penyembah-penyembah Sin, Dewa Bulan.

Sementara itu, di Damsyiq, orang-orang Aram menguasai wilayah itu dan mendirikan daulah Aram Damaskus. Daulah ini berkembang menjadi sebuah daulah besar yang wilayahnya membentang di antara sungai Efrat dan sungai Yarmuk. Aram Damaskus membawahi 12 daulah-daulah kecil di sekitarnya.

Antar daulah-daulah yang didirikan oleh keturunan Arām ini belum pernah terbangun kesatuan politik sehingga sebuah kerajaan besar dapat berdiri. Namun, daulah Aram Damaskus yang berpusat di Damaskus adalah daulah terkuat di antara mereka. Secara politik, Aram Damaskus mendominasi daulah-daulah lainnya. Karena itu, ketika orang-orang Asur menguasai dan menaklukkan Aram Damaskus, daulah-daulah Aram lainnya ikut pula takluk.

—–

Ditulis oleh: Iqbal Harafa

Dihimpun dan Disarikan dari (1) Ibrāhīm Abū al-Anbiyā, karya ‘Abbās Mahmud al-‘Aqqād; (2) Dirāsāt Tārīkhiyyah min al-Qur’ān al-Karīm, karya Muhammad Bayūmī Mahrān; (3) Dirāsāt fī Tārīkh ay-Syarq al-Adnā al-Qadīm, Muhammad Bayūmī Mahrān; (4) Mishr wa al-Syarq al-Adabī al-Qadīm, karya ‘Abdul ‘Azīz Shālih; (5) Min I’jāz al-Qur’ān, karya Ra’ūf Abū Sa’dah; (6) Arā’is al-Majālis, karya Abū Ishāq ats-Tsa’labī; (7) Muhammad Rasulullāh wa al-ladzīna Ma’ahū, karya ‘Abdul Hamīd Jaudah as-Sahhār.

—–

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *