Isrā’ dan Mi’rāj 27

IKHTISAR

Isrā adalah sesuatu yang gugur iman seseorang jika ia tidak meyakini kejadiannya. Para ulama sepakat dalam masalah ini karena tegasnya Allah menyatakan kejadiannya dalam surat al-Isrā ayat 1.

Adapun tentang Mi’rāj, banyak ulama menilai bahwa kejadiannya disebutkan Allah dalam surat An-Najm, ayat 5-18. Namun, segelintir ulama lain menilai bahwa surat dan ayat tersebut tidak berbicara tentang Mi’rāj. Karena itu, mereka tidak menilai kafir orang yang tidak meyakininya, tetapi “hanya” menilainya berdosa.  Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (20)

KENABIAN IBRAHIM AS.

Kegelisahan Ibrahim as. terhadap kesesatan agama masyarakatnya telah tumbuh sejak masa kanak-kanak.

Al-KhathIb al-Baghdadi, misalnya, menyampaikan apa yang diriwayatkan oleh al-Kalabi bahwa suatu hari, terjadi dialog antara Ibrahim as. kecil dengan ibunya: “Siapakah Tuhan Pemeliharaku?,” tanya Ibrahim as. “Aku!,” jawab sang ibu. “Lalu, siapa Tuhan Pemeliharamu (ibu)?,” tanya Ibrahim as. “Ayahmu!,” jawab sang ibu. “Lalu, siapa Tuhan Pemelihara dia (ayahku)?, tanya Ibrahim as.” “Raja Namrud!,” jawab sang ibu. “Lalu, siapa Tuhan Pemelihara Namrud?,” tanya Ibrahim as. “Diamlah Engkau!,” bentak sang ibu, “Raja Namrud adalah tuhan pemelihara paling agung. Tidak ada tuhan lagi di atasnya. Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (19)

KELAHIRAN NABI IBRAHIM AS.

Kelahiran Ibrahim as., konon, telah diramalkan sebelumnya. Al-KhathIb al-BaghdAdi, misalnya, menulis bahwa para ahli nujum dan para dukun mengabarkan kepada raja yang saat itu berkuasa tentang akan lahirnya seorang bayi laki-laki di malam anu, di bulan anu, dan tahun anu. Sang bayi itu, kelak, akan membawa agama baru dan menghancurkan berhala-berhala yang menjadi tuhan-tuhan sesembahan ketika itu. Tidak hanya itu, bayi itu pun akan menghancurkan kekuasaan sang raja dan seluruh kerajaannya.  Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (18)

TENTANG AYAH NABI IBRAHIM AS.

Dalam Taurat dikatakan bahwa Ibrahim as. memiliki ayah bernama Tarih. Ini berbeda dengan al-Qur’an yang menyebut bahwa ayahnya adalah Azar. Allah swt. berfirman:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ اٰزَرَ اَتَتَّخِذُ اَصْنَامًا اٰلِهَةً ۚاِنِّيْٓ اَرٰىكَ وَقَوْمَكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Dan (ingatlah), ketika Ibrāhīm berkata kepada ayahnya Azar: “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan (yang disembah)? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesasatan yang nyata.”  Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (17)

SILSILAH NABI IBRAHIM AS.

Ibrahim as. adalah keturunan kesepuluh dari Nuh as. yang lahir melalui Sam. Silsilah lengkapnya adalah Ibrahim as. Bin Tarih, atau Azar, Bin Nahur Bin Saruj Bin Rau Bin Falij Bin Abir Bin Syalih Bin Arfaksyad (atau Arfakhsyadz) Bin Sam Bin Nuh as.

Dalam Taurat, jalur silsilah dari Ibrahim as. ke Nuh as. serta waktu kelahiran mereka masing-masing diterangkan berikut: Lanjutkan membaca