Nabi Ibrahim as. (10)

DEWA DEWA MASYARAKAT IRAK KUNO

Sejatinya, anak-anak dan keturunan Nah as. adalah para penganut ajaran tauhid. Sebagaimana leluhurnya, mereka beriman dan hanya menyembah Allah Yang Maha Esa, serta menjalankan syariat yang diajarkan oleh Nuh as.. Namun, semakin mengguritanya keturunan serta saling berjauhannya wilayah persebaran membuat hubungan antar mereka pun semakin terputus. Ajaran tauhid yang dibawa oleh Nuh as. pun mulai dilupakan.  Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (9)

ARFAKHSYADZ

Sebagaimana keturunan Lud, keturunan Arfakhsyad pun tidak mendapat tempat untuk bermukim di wilayah subur Irak. Keturunan Arfaksyad tidaklah sebanyak keturunan Sam lainnya. Selain itu, mereka adalah orang-orang yang lebih suka hidup tenang dan selalu menghindari persaingan dan konfik. Karena itu, persebaran mereka mengarah pula ke gurun-gurun di seputar Syam dan Irak  Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (8)

LUD

Sebagaimana putra-putra Sam lainnya, Lud dan keturunannya beranak-pinak dengan cepat. Mereka bermukim di pegunungan Ararat, Armenia, dan mendiaminya dari generasi ke generasi. Saat pemukiman mulai terasa menyempit, mereka pun bermigrasi ke selatan. Wilayah selatan sendiri, khususnya hamparan daerah subur di sekitar dan di antara dua sungai di Irak, juga Syam dan Palestina, telah padat dihuni oleh keturunan-keturunan Asur dan Kan’an. Di daerah-daerah itu, orang-orang Lud tidak mampu bersaing. Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (7)

ASUR

Kabilah Asur bermukim di wilayah antara sungai Zab Besar dan sungai Zab Kecil, dua sungai yang bertemu di sungai Tigris di sebelah utara Irak. Sejak abad ke-21 SM, orang-orang Asur sudah menyatu dalam satu kerajaan. Raja mereka yang terkenal adalah Buzu Asyur I dan Syirukin I. Raja yang disebut terakhir ini lebih dikenal dengan nama Sarjun (Sargon) I. Lanjutkan membaca

Nabi Ibrahim as. (6)

BABEL DAN DAULAH AKKADIA

Mirip dengan daulah-daulah Sumeria, daulah-daulah Akaddia pun merupakan gabungan dari daulah-daulah yang lebih kecil. Akad menjadi ibukotanya. Kekuasaan daulah ini tumbuh pertama kali di babel. Ketika itu, babel adalah kota kecil bernama KadanjIrA. Setelah dikuasai oleh orang-orang Akad, Babel berkembang menjadi sebuah kota besar dan ramai. Wilayahnya pun meluas hingga mendekati sungai Tigris dan sungai Efrat di wilayah tengah Irak. Lanjutkan membaca